Makalah Pendidikan Karakter dalam Kurikulum Merdeka: Antara Konsep dan Implementasi

 

BAB I – PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis moral dan degradasi nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda menjadi sorotan utama dalam dunia pendidikan Indonesia. Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah merancang Kurikulum Merdeka, yang salah satu fokus utamanya adalah penguatan pendidikan karakter. Kurikulum ini menekankan pembelajaran yang berorientasi pada nilai, gotong royong, kemandirian, dan integritas.

Namun, meski secara konsep sudah dirancang sedemikian rupa, implementasi pendidikan karakter masih menghadapi berbagai tantangan di sekolah, baik dari segi budaya sekolah, kesiapan guru, maupun dukungan lingkungan belajar.

1.2 Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian pendidikan karakter dalam konteks Kurikulum Merdeka?

  2. Bagaimana konsep pendidikan karakter diintegrasikan dalam kurikulum tersebut?

  3. Apa saja tantangan dalam implementasi pendidikan karakter di sekolah?

1.3 Tujuan Penulisan

  • Memahami konsep pendidikan karakter dalam Kurikulum Merdeka.

  • Menjelaskan bentuk penerapan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran.

  • Menganalisis kendala dan solusi implementasi pendidikan karakter.


BAB II – PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah proses pembentukan nilai-nilai moral dan etika dalam diri peserta didik melalui pembelajaran dan pembiasaan sehari-hari. Karakter yang ingin dibentuk meliputi: jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, toleran, peduli sosial, dan cinta tanah air.

Menurut Kemendikbudristek, pendidikan karakter tidak hanya diajarkan, tetapi harus ditanamkan secara konsisten di semua mata pelajaran dan aktivitas sekolah.

2.2 Konsep Pendidikan Karakter dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada guru dan sekolah untuk menyusun pembelajaran kontekstual yang memuat nilai-nilai karakter. Bentuk penerapan konsep tersebut antara lain:

  • Profil Pelajar Pancasila sebagai kerangka utama pendidikan karakter:

    1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

    2. Berkebinekaan global

    3. Gotong royong

    4. Mandiri

    5. Bernalar kritis

    6. Kreatif

  • Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
    Kegiatan lintas disiplin yang dirancang untuk memperkuat karakter melalui tema-tema kehidupan nyata seperti kewirausahaan, gaya hidup berkelanjutan, budaya lokal, dan rekayasa teknologi.

  • Pembelajaran berbasis nilai dan konteks lokal
    Kurikulum ini mendorong penggunaan nilai budaya dan kearifan lokal sebagai bahan ajar.

2.3 Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah

Implementasi dilakukan melalui berbagai pendekatan:

  • Integrasi dalam mata pelajaran
    Misalnya: menanamkan nilai kejujuran dalam pelajaran Matematika melalui evaluasi yang adil dan disiplin waktu.

  • Pembiasaan dan budaya sekolah
    Sekolah membuat program harian seperti salam pagi, kegiatan bersih-bersih, doa bersama, dan kegiatan sosial.

  • Kegiatan ekstrakurikuler dan proyek P5
    Siswa belajar nilai karakter melalui praktik langsung dalam kegiatan kolaboratif.

2.4 Tantangan Implementasi di Lapangan

  • Belum semua guru memahami esensi pendidikan karakter, sehingga masih bersifat formalitas.

  • Minimnya pelatihan guru dalam merancang pembelajaran berbasis nilai.

  • Kurangnya keterlibatan orang tua dan lingkungan luar sekolah.

  • Evaluasi karakter sulit dilakukan secara objektif.

  • Perbedaan budaya dan kondisi sosial di tiap daerah membuat pendekatan harus kontekstual.


BAB III – PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan karakter dalam Kurikulum Merdeka bukan hanya pelengkap, tetapi inti dari pembelajaran. Konsep ini sangat relevan untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat secara moral. Namun, implementasi yang efektif membutuhkan pemahaman mendalam dari guru, dukungan lingkungan sekolah, serta keterlibatan aktif orang tua.

3.2 Saran

  • Pelatihan guru secara berkala mengenai pendidikan karakter dan proyek P5.

  • Monitoring dan evaluasi berkelanjutan oleh kepala sekolah dan dinas pendidikan.

  • Keterlibatan masyarakat dan orang tua dalam mendukung pembentukan karakter anak.

  • Pengembangan alat ukur karakter yang lebih akurat dan kontekstual.


Daftar Pustaka

  1. Kemendikbudristek. (2022). Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka.

  2. Lickona, T. (2004). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility.

  3. CNN Indonesia. (2023). Tantangan Implementasi P5 di Sekolah Negeri.

  4. Jurnal Pendidikan Karakter, Vol. 10 (2023). Peran Sekolah dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik.

  5. UNESCO. (2021). Reimagining Our Futures Together: A New Social Contract for Education.

Komentar