Tinggalkan Komentar Anda

Terimakasih Sudah Berkunjung Di Kumpulan Makalah Praktis
Mohon Kritik Dan Saran yang Sifatnya Membangun, Untuk Perbaikan Tulisan Kumpulan Makalah Praktis
Cantumkan Link/alamat Web Anda Jika Ingin DiCopas
Berkomentarlah Yang Sopan dan santun
Terimakasih

Rabu, 22 Mei 2013

Psikologi Dalam Dunia Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Masalah latar belakang
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung. Psikologi juga bisa diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubunganya dengan lingkungan. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
Psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan untuk mencapai tujuan. Tingkah laku dalam pengertian ini, adalah tingkah laku yang mempunyai tujuan. Psikologi menjelaskan berbagai aspek perkembangan individu, melakukan analisis dan menjelaskan berbagai gejala-gejala jiwa manusia. Sedangkan pendidikan mengembangkan berbagai potensi, yang secara luas melibatkan aspek fisik dan psikis pada manusia. Ini menunjukkan bahwa psikologi dan pendidikan merupakan satu hubungan yang sangat penting dalam konteks pertumbuhan dan perkembangan manusia. Hubungan antara psikologi dan pendidikan kemudian melahirkan cabang ilmu baru yang dikenal dengan psikologi pendidikan.

B.     Rumusan Masalah dan Batasannya
Secara luas teori belajar selalu dikaitkan dengan ruang lingkup bidang psikologi,  karena berbicara mengenai belajar kita akan mengkaji tentang sosok manusia dimana manusia memiliki akal untuk berfikir, berbeda dengan binatang yang hanya bisa berintuisi tetapi tidakbisa menggunakan otaknya untuk berpikir.
Psikologi sebagai suatu disiplin ilmu sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan, baik di institusi pendidikan formal (sekolah), informal (keluarga), maupun non formal (masyarakat). Pengetahuan tentang psikologi sangat diperlukan untuk memahami karakteristik kognitif, afektif, psikomotorik dan berbagai aspek psikologis lainnya yang berbeda antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lainnya secara integral.
Dalam penulisan makalah ini terdapat beberapa persoalan atau permasalahan yang berkaitan dengan judul makalah diantara sekian banyak permasalahan yang ada, batasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa  pengertian Psikologi dan Pendidikan ?
2.      Apa peran dan kontribusi psikologi dalam pendidikan ?
3.      Apa saja manfaat psikologi dalam dunia pendidikan ?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pnulisan makalah ini antara lain, sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui pengertian psikologi dan pengertian pendidikan.
2.      Untuk mengetahui sejauhmana peran dan kontribusi psikologi dalam dunia pendidikan.
3.      Unruk mengetahui apa saja manfaat psikologi dalam dunia pendidikan.
4.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi”.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Psikologi dan Pendidikan
Menurut  bahasa psikologi berasal dari perkataan psyche yang diartikanjiwa dan perkataan logos yang berarti ilmu atau ilmu pengetahuan.  Karena itu psikologi sering diartikan dengan ilmu pengetahuan tentang jiwa atau disingkat dengan ilmu jiwa. Menurut Branca yang dimaksud dengan psikologi adalah ilmu yang berbicara tentang tingkah laku manusia. Pendapat  ini juga didukung oleh Morgan  dkk. Ernest Hilgert menyatakan “Psychology may be defined as the science that studies the behavior of men and other the animal”etc. (Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya).
Menurut Whiterington (1982:10), pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Itu artinya bahwa tindakan-tindakan belajar yang berlangsung secara terus menerus akan menghasilkan pertumbuhan pengetahuan dan perilaku sesuai dengan tingkatan pembelajaran yang dilalui oleh individu sendiri melalui proses belajar-mengajar. Karena itu untuk mencapai hasil yang diharapkan, metode dan pendekatan yang benar dalam proses pendidikan sangat diperlukan.
Kalau kita berbicara tentang individu yaitu manusia, maka kita akan bertemu dengan beberapa keunikan perilaku/jiwa (psyche), dan faktor ini akan berhubungan erat bahkan menentukan dalam keberhasilan proses belajar. Didasari pada begitu eratnya antara tugas psikologi (jiwa) dan ilmu pendidikan, kemudian lahirlah suatu subdisiplin yaitu psikologi pendidikan (educational psychology).

B.     Hubungan Psikologi Dengan Dunia Pendidikan
Psikologi beserta sub-sub ilmunya,pada dasarnya mempunyai hubungan yang sangat erat dengan ilmu-ilmu lain dan bersifat timbal-balik. Psikologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain dan sebaliknya ilmu-ilmu lain juga memerlukan bantuan psikologi sebagai salah satu contoh bagaimana Keterkaitan psikologi Pendidikan dengan psikologi keperibadian dimana guru tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai tenaga pendidik dengan baik tanpa memahami bagaimana psikologi anak didiknya. Usaha untuk memperoleh pemahaman mengenai perilaku manusia (peserta didik) bukan hanya dimaksudkan untuk melampiaskan hasrat ingin tahu saja tetapi juga diharapkan bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Pengetahuan mengenai perilaku individu-individu beserta faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut hendaknya dapat dimanfaatkan dalam kegiatan terapan atau praktik seperti psikoterapi dan program-program bimbingan, latihan dan belajar yang efektif, juga melalui perubahan lingkungan psikologis sedemikian rupa agar individu-individu itu mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki secara optimal.
Interaksi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik dalam proses pendidikan merupakan interaksi di mana pihak pendidik berusaha mempengaruhi peserta didik agar peserta didik dapat berkembang secara optimal. Untuk mewujudkan keinginan tersebut pendidik harus membekali dirinya dengan seperangkat persyaratan, diantaranya adalah pemahaman mengenai perilaku manusia, baik tentang dirinya sendiri (self understanding) maupun orang lain, khususnya peserta didik (understanding the other).Tanpa disertai dengan pemahaman yang baik tentang perilaku manusia atau tepatnya kepribadian, akan sulit mewujudkan interaksi edukatif.
Banyak ahli yang telah merumuskan definisi kepribadian berdasarkan paradigma yang mereka yakini dan focus analisis dari teori yang mereka kembangkan. Dengan demikian akan dijumpai banyak variasi definisi sebanyak ahli yang merumuskannya. Berikut ini dikemukakan beberapa ahli yang definisinya dapat dipakai acuan dalam mempelajari kepribadian.
a.       Gordon w. W allport
Pada mulanya Allport mendefinisikan kepribadian sebagai “What aman really is.” Tetapi definisi tersebut oleh Allport dipandang tidak memadai lalu dia merevisi definisi tersebut (Soemadi Suryabrata, 2005:240) Definisi yang kemudian dirumuskan oleh Allport adalah:“Personality is the dynamic organization within the individual ofthose psychophysical systems that determine his uniqueadjustments to his environment.
Pendapat Allport di atas bila diterjemahkan menjadi : Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
b.      Krech Dan Crutchfield
David Krech dan Richard S. Crutchfield (1969) dalam bukunyayang berjudul Elelemnts of Psychology merumuskan definsi kepribadian sebagai berikut : “Personality is the integration of all of an individual’s characteristics into a unique organization thatdetermines, and is modified by, his attemps at adaption to hiscontinually changing environment.”(Kepribadian adalah integrasi dari semua karakteristik individu ke dalam suatu kesatuan yang unik yang menentukan, dan yang dimodifikasi oleh usaha-usahanya dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah terus-menerus)
c.       Adolf heuken, s.j. Dkk
Adolf Heuken S.J. dkk. dalam bukunya yang berjudul Tantangan Membina Kepribadian menyatakan sebagai berikut. “Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang sosial. Semuanya ini telah ditatanya dalam caranya yang khas di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana dikehendakinya”.
Berdasarkan definisi dari Allport, Kretch dan Crut chfield, serta Heuken dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai berikut.:Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dari aspek psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dst. serta aspek fisik, seperti : bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dst.· Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya yang mengalami perubahan secara terus-menerus, dan terwujudlah pola tingkah laku yang khas atau unik. Psikologi Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan,tetapi dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap. Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh individu.
Dalam profesi bimbingan dan konseling, khususnya di sekolah, pemahaman mengenai perilaku manusia melalui psikologi kepribadian merupakan kebutuhan yang tidak disa diabaikan. Pemahaman kepribadian diperlukan oleh pendidik atau konselor untuk :
1.      Acuan dalam mengembangkan kepribadiannya agar mengarah kepada kepribadian pendidik atau konselor ideal.
2.      Mempermudah dalam mengenal karakteristik peserta didik.
3.      Acuan dalam pengembangan berbagai potensi peserta didik.
4.      Acuan dalam mengambil tindakan preventif.
5.      Acuan dalam membimbing peserta didik ke arah kedewaan.
6.      Menghindari terjadinya konflik antara guru / konselor dengan peserta didik / klien.
Psikologi menempati peringkat teratas dalam dunia pendidikan. Dengan menguasai psikologi, seorang guru dapat lebih bijak dalam menyalurkan ilmu pengetahuan terhadap anak didiknya. Disamping guru mendidik jasmani, guru juga dituntut untuk mendidik rohaninya. Dengan demikian jiwa anak didik akan lebih sempurna dalam menuntut ilmu, dan guru lebih bias memfokuskan dan menilai setiap anak didik, mana yang konsentrasi dalam belajar dan yang tidak.
Para psikolog memandang kepribadian sebagai struktur dan proses psikologis yang tetap, yang menyusun pengalaman-pengalaman individu serta membentuk berbagai tindakan dan respons individu terhadap lingkungan tempat hidup. Dalam masa pertumbuhannya, kepribadian bersifat dinamis, berubah-ubah dikarenakan pengaruh lingkungan, pengalaman hidup, ataupun pendidikan. Kepribadian tidak terjadi secara serta merta, tetapi terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang. Dengan demikian, apakah kepribadian seseorang itu baik atau buruk, kuat atau lemah, beradab atau biadab sepenuhnya ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perjalanan kehidupan seseorang tersebut.

C.    Peran dan Kontribusi Psikologi dalam Dunia Pendidikan
Abimanyu (1996) mengemukakan bahwa peranan psikologi dalam pendidikan ialah bertujuan untuk memberikan orientasi mengenai laporan studi, menelusuri masalah-masalah di lapangan dengan pendekatan psikologi serta meneliti faktor-faktor manusia dalam proses pendidikan dan dalam situasi proses belajar mengajar.
Psikologi dalam dunia pendidikan banyak mempengaruhi perumusan tujuan pendidikan, perumusan kurikulum maupun prosedur dan metode-metode belajar mengajar. Psikologi berperan memberikan jalan untuk mendapatkan pemecahan masalah-masalah sebagai berikut:
a.       Perubahan yang terjadi pada peserta didik selama dalam proses pendidikan.
b.      Pengaruh pembawaan dan lingkungan atas hasil belajar.
c.       Hubungan antara teknik mengajar dan hasil belajar.
d.      Perbandingan hasil pendidikan formal dengan pendidikan informal atas diri individu.
e.       Nilai sikap ilmiah atas pendidikan yang dimiliki oleh para pendidik.
f.       Pengaruh interaksi antara pendidik dan peserta didik dan antara peserta didik dengan peserta peserta didik.
g.      Hambatan, kesulitan,ketegangan, dan sebagainya yang dialami oleh peserta didik selama proses pendidikan.
h.      Pengaruh perbedaan individu yang satu dengan individu lain dalam batas kemampuan belajar.
Kontribusi psikologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan terhadap dunia pendidikan memang sangat besar karena menyangkut semua aspek di bidang pendidikan, bukan hanya menyangkut proses belajar mengajar itu sendiri, akan tetapi juga menyangkutmasalah-masalah di luar proses belajar mengajar.
Berikut beberapa kontribusi psikologi dalam dunia pendidikan, diantaranya: Membekali pengetahuan dan pemahaman kepada para pendidik tentang aktivitas umum jiwa peserta didik dalam proses pendidikan. Membentuk pendidik yang kreatif, memiliki rasa ingin tahu yang kuat tentang mengapa dan bagaimana peserta didik serta memahami perubahan kondisi yang memungkinkan belajar lebih efektif.
Mengingat begitu besarnya kontribusi psikologi dalam dunia pendidikan, maka sudah barang tentu dapat dikatakan bahwa psikologi sebagai landasan pengembangan kurikulum pendidikan.

D.    Manfaat Psikologi dalam Dunia Pendidikan
Pada dasarnya orang mempelajari psikologi untuk menjadikan manusia agar hidupnya baik dan bahagia. Karena psikologi sekarang ternyata telah memasuki banyak bidang dalam kehidupanbegitu banyaknya persoalan yang dapat dibantu dan diselesaikan oleh psikologi. Misalnya persoalan-persoalan manusia yang hidup di pabrik, di sekolah, di sawah dan sebagainya. Dengan psikologi, manusia tidak ragu-ragu lagi mengubah cara hidup, tingkah laku dan pergaulan dalam masyarakat.
Dahulu orang menyangka, bahwa orang gila itu disebabkan karena tubuhnya diganggu oleh roh halus, tetapi sekarang orang sudah berubah asumsinya. Dahulu orang menyangka, bahwa orang berbuat kejahatan itu hanya terdapat pada oarng-oarng dewasa saja, tetapi sekarang orang berpendapat bahwa kejahatan iut juga terdapat pada anak-anak, tersebab warisan dari orang tuanya. Dahulu oarng sering marah terhadap anaknya apabila tidak mau belajar, tetapi ahli-ahli psikologi sekarang tidak demikian.
Jadi tegasnyapsikologi sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, karena dapat memberikan kesenangan dan kebahagiaan hidup manusia dan oarng yang ingin sukses dalam segalanya harus mengetahui dasar-dasar dari psikologi, misalnya :
a.       Saudagar, penting mengetahui dasar-dasar jiwa, supaya dapat melayani pembeli dengan baik.
b.      Hakim, tanpa mengetahui dasar-dasar jiwa tidak mungkin mereka dapat menjatuhkan hukuman dengan baik/tepat.
c.       Polisi, tanpa mengetahui dasar-dasar jiwa tak mungkin dapat mengetahui dan melaksanakan kepidanaan dengan baik.
Di samping hal tersebut di atas, psikologi juga sangat penting dalam kalangan pendidikan, bahkan sangat erat hubunngannya, misalnya: Ali mengajar Beni Aljabar. Di sini ada dua obyek, yaitu : Ali harus mengetahui jiwa Beni & Ali harus mengetahui pengetahuan Aljabar.
Oleh karena itu adanya psikologi, maka timbulah soal-soal penting di dalam mengajar dan mendidik. Sebab soal mengajar dan mendidik harus benar-benar mengetahui jiwa seseorang. Seperti halnya seorang dokter, di dalam mengobati seseorang harus mengetahui soal-soal urat saraf, susunan tubuh dan sebagainya. Begitu juga spoir harus mengetahui tentang onderdil-onderdil mobil dan mesin-mesin dan sebagainya.
Sebetulnya setiap oarang dewasa yang normal sedikit banyak telah mengetahui psikologi, meskipun pengetahuan mereka itu tidak sistematis. Jadi sebetulnya mempelajari psikologi itu, bukanlah sesuatu hal yang baru bagi seseorang. Semua pengertian-pengertian yang diajarkan oleh psikologi telah dirasakan bersama manfaatnya dan diakui kecocokannya dengan kenyataan yang dihayati.
Oleh karena itu, barang siapa dapat mengetahui psikologi, ia akan dapat menempatkan dirinya sedemikian rupa dimanapun ia berada. Misalnya di lapangan, pendidikan, kedokteran, pengadilan. Industri, jual beli, tentara, pemuda, anak-anak dan sebagainya.
Pendidikan adalah salah satu praktek dari psikologi. Oleh karena itu, sebenarnya seorang pendidik hendaknya juga seorang yang paham tentang psikologi. Sebab apabila tidak demikian si pendidik itu akan berbuat sesuatu dengan tanpa pedoman atau landasan-landasan teori yang semestinya. Psikologi dapat memberi sumbangan pada pendidikan misalnya bagaimana cara anak belajar, berfikir, mengingat, memperhatikan dan sebagainya.
Mempelajari psikologi dalam kehidupan tidak hanya berguna bagi orang tua dan guru dalam memberikan pendidikan kepada anak sesuai dengan tahap perkembangannya, tapi juga berguna ketika memahami diri kita sendiri. Bagi seorang guru, yang tugas utamanya adalahpendidik, sangat penting memahami psikologi belajar. kegiatan pembelajaran dalam pendidikansarat dengan muatan psikologis.
Mengabaikan aspek-aspek psikologis dalam proses pembelajaran akan berakibat kegagalan, sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan mudah. Sehubungan dengan ini, setiap pendidik selayaknya memahami seluruh proses dan perkembangan manusia, khususnya peserta didik. Pengetahuan mengenai proses dan perkembangan dan segala aspeknya itu sangat bermanfaat, dan manfaat yang dapat diraih antara lain :
a.       Pendidik dapat memberikan layanan dan bantuan dan bimbingan yang tepat kepadapeserta didik dengan pendekatan yang relefan dengan tingkat perkembangannya.
b.      Pendidik dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan timbulnya kesulitan belajarpeserta tertentu.
c.       Dapat mempertimbangkan waktu yang tepat dalam memulai aktifitas proses belajar mengajar bidang studi tertentu.
d.      Pendidik dapat menemukan dan menetapkan tujuan-tujuan pengajaran sesuai dengan kemampuan psikologisnya.
e.       Mampu membantu memecahkan permasalahan siswa dalam belajar.
f.       Memudahkan penerapan pengetahuan, pendekatan dan komunikasi kepada anak didik
g.      Membantu menciptakan suasana edukatif dan efektif.
h.      Dapat menyusun program pengajaran yang sesuai dengan masa perkembangan peserta didik.
i.        Pendidik dapat dengan mudah memilih metode-metode pembelajaran dan pengajaranyang tepat untuk digunakan.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Psikologi ialah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia lewat gejala-gejala jiwa yang tampak dalam dirinya sebagai hasil dari penggunaan segala sesuatu yang ada dalam dirinya sendiri.
Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh pendidik kepada perkembangan peserta didik untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita- cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.
Abimanyu (1996) mengemukakan bahwa peranan psikologi dalam pendidikan ialah bertujuan untuk memberikan orientasi mengenai laporan studi, menelusuri masalah-masalah di lapangan seperti hubungan antar pendidik dan peserta didik, hal-hal yang mempengaruhi pembelajaran, dan lain-lain dengan pendekatan psikologi serta meneliti faktor-faktor manusia dalam proses pendidikan dan dalam situasi proses belajar mengajar.  
Psikologi sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, karena dapat memberikan kesenangan dan kebahagiaan hidup manusia dan orang yang ingin sukses dalam segalanya harus mengetahui dasar-dasar dari psikologi, mempelajari psikologi dalam kehidupan tidak hanya berguna bagi orang tua dan guru dalam memberikan pendidikan kepada anak sesuai dengan tahap perkembangannya, tapi juga berguna ketika memahami diri kita sendiri.
Beberapa manfaat yang bisa didapat antara lain :
a.       Dapat memberikan layanan dan bantuan dan bimbingan yang tepat.
b.      Dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan timbulnya kesulitan belajar peserta.
c.       Dapat mempertimbangkan waktu yang tepat dalam memulai aktifitas proses belajar mengajar.
d.      Dapat menemukan dan menetapkan tujuan-tujuan pengajaran.
e.       Mampu membantu memecahkan permasalahan siswa dalam belajar.
f.       Memudahkan penerapan pengetahuan, pendekatan dan komunikasi kepada anak didik.
g.      Membantu menciptakan suasana edukatif dan efektif.
h.      Dapat menyusun program pengajaran yang sesuai dengan masa perkembangan peserta didik.
i.        Dapat dengan mudah memilih metode-metode pembelajaran dan pengajaran yang tepat untuk digunakan.

B.     Saran
Pendidik hendaknya dapat mengembangkan  keaktifan proses belajar mengajar di dunia pendidikan dalam memanfaatkan psikologi, baik keaktifan megenai kegiatan pendidik, maupun keaktifan peserta didik. Mahasiswa dan mahasiswi jurusan pendidikan khususnya memang benar-benar harus menguasai tentang psikologi, dimana suatu saat kelak mereka akan menghadapi peserta didik pada situasi dan kondisi yang setiap harinya pasti berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
1.      A.Arifin, “filsafat Pendidikan islam”, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
2.      Adolf S.J Heuken, “Tantangan Membina Kepribadian PedomanMengenal Diri”. Yogyakarta: Kanisius, 1979.
3.      Alex Sobur, “Psikologi Umum”, Bandung: Pustaka Setia, 2003.
4.      Arifin, “Ilmu Pendidikan Islam”, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.
5.      Dirgagunarsa Singgih, “Pengantar Psikologi”, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1978.