Tinggalkan Komentar Anda

Terimakasih Sudah Berkunjung Di Kumpulan Makalah Praktis
Mohon Kritik Dan Saran yang Sifatnya Membangun, Untuk Perbaikan Tulisan Kumpulan Makalah Praktis
Cantumkan Link/alamat Web Anda Jika Ingin DiCopas
Berkomentarlah Yang Sopan dan santun
Terimakasih

Jumat, 01 Maret 2013

Pengenalan Terhadap Psikologi


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato dalam buku Psikologi Umum oleh Kartini Kartono pada tahun 1996, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).

B.     Rumusan Dan Batasan Masalah
“Ada yang berpendapat bahwa Psikologi dan Ilmu Jiwa adalah berbeda. Perbedaan Pandangan Psikologi dan Ilmu Jiwa bukanlah merupakan hal yang baru dalam lapangan ilmu, lebih-lebih dalam lapangan Ilmu Sosial”[1]. Masing-masing ahli mempunyai sudut pandang sendiri-sendiri mana yang dianggap penting, sehingga akan berbeda dalam melatakan titik beratnya. Walau ditinjau dari kata  kedua istilah itu sama namun Psikologi dan Ilmu Jiwa itu akan terliha beda.
Psikologi adalah ilmu yang sangat erat kaitannya dengan ilmu- ilmu lain. Hubungan psikologi dengan ilmu lain dapat dikatakan seperti simbiosis mutualisme, yaitu saling membantu, saling mengisi satu sama lain.
Adapun batasan masalah dalam penulisan makalah ini antara lain:
Ø  Makalah ini membahas tentang pengertian Psikologi.
Ø  Makalah ini juga membahas tentang kedudukan, ruang lingkup dan metode dalam Psikologi.
Ø  Kemudian membahas tentaang hubungan antara Psikologi dengan cabang ilmu-ilmu lain.

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain:
Ø  Untuk mengetahui tentang pengertian Psikologi, baik secara harfiah maupun pengertian dari para ahli.
Ø  Untuk memahami kedudukan, ruang lingkup, dan metode dalam Psikologi serta hubungan antara Psikologi dengan cabang ilmu-ilmu lain.
Ø  Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengantar Psikologi”.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Psikologi
Ditinjau dari segi Ilmu Bahasa, Psikologi berasal dari perkataan Psyche(Jiwa) dan Logos (Ilmu/Ilmu Pengetahuan). Jadi Psikologi diartikan sebagai Ilmu Pengetahuan tentang jiwa atau disingkat jadi Ilmu Jiwa.
Mengenai pengertian psikologi, masing-masing ahli memiliki sudut pandang yang berbeda. Perbedaan ini mungkin karena perbedaan bidang studi ataupun metode yang digunakan dalam pendekatan suatu masalah.
Karena psikologi itu ilmu mengenai jiwa, maka persoalan yang pertama timbul adalah apakah yang dimaksud dengan jiwa itu. Menurut Ki Hadjar Dewantara (1962) jiwa adalah :
1.      Kekuatan yang menyebabkan hidupnya manusia
2.      Penyebab manusia dapat berfikir, berperasaan dan berkehendak (budi).
3.      Penyebab orang mengerti atau insaf akan segala gerak jiwanya (Ki Hadjar Dewantara, 1962)
Pengertian jiwa atau psyche sebagai unsur kehidupan (the principle of life) juga dikemukakan oleh Drever (1960). dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian jiwa itu adalah sebagai unsur kehidupan, yang oleh Ki Hadjar Dewantara dibatasi pada unsur kehidupan pada manusia.
Para ahli psikologi terdahulu (1930-1960) mendefinisikan bidang mereka sebagai "studi kegiatan mental". Dengan berkembangnya aliran behaviorisme pada awal abad ini dengan penekanan studinya hanya pada fenomena yang dapat diukur secara objektif, psikolgi didefinisikan sebagai "studi mengenai perilaku". Definisi ini biasanya mencakup penyelidikan mengenai perilaku binatang dan juga manusia dengan asumsi bahwa (1) informasi yang didapat dari percobaan pada binatang dapat di tetapkan pada organisme manusia dan (2) perilaku binatang merupakan masalah tersendiri yang menarik. 
Kemudian psikologi mengalami perubahan definisi, hal ini dikarenakan berkembangnya psikologi kognitif dan fenomenologi, yaitu perkembangannya mencakup acuan mengenai proses perilaku dan mental.William James (1980) mendefinisikan psikologi sebagai ilmu mengenai kehidupan mental, termasuk fenomena dan kondisi-kondisinya. Fenomena adalah apa yang kita sebut sebagai perasaan, keinginan, kognisi, berpikiran logis, keputusan-keputusan, dan sebagainya.
Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, diantaranya:
Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku.

B.     Kedudukan Psikologi
Istilah psikologi sebagai ilmu jiwa tidak digunakan lagi sejak tahun 1878 yang dipelopori oleh J.B Watson sebagai ilmu yang mempelajari perilaku karena ilmu pengetahuan menghendaki objeknya dapat diamati, dicatat dan diukur, jiwa dipandang terlalu abstrak, dan jiwa hanyalah salah satu aspek kehidupan individu.
Kemudian ditinjau dari segi sejarah dapat dikemukakan bahwa ilmu yang tertua adalah ilmu Filsafat. Ilmu-ilmu yang lain tergabung dalam filsafat karena filsafat merupakan ilmu satu-satunya pada waktu itu. Karena ilmu-ilmu yang tergabung dalam ilmu filsafat akan dipengaruhi oleh sifat sifat dari filsafat. Demikian pula halnya dengan psikologi.
Psikologi ahirnya memisahkan diri dan berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri. Hal ini adalah jasa dari Wilhelm Wundt yang mendirikan laboratorium psikologi yang pertama pada tahun 1879 di Leipzig untuk meneliti peristiwa-peristiwa kejiwaan secara eksperimental.
Wundt sebenarnya bukan seorang ahli dalam bidang psikologi melainkan seorang Fisiolog, akan tetapi beliau mempunyai pandangan bahwa fisiologi dapat di pandang sebagai ilmu pembantu dari Ilmu Psikologi, dan Psikologi haruslah berdiri sendiri sebagai suatu ilmu Pengetahuan yang tidak tegabung atau tergantung kepada ilmu-ilmu lain.
Psikologi dapat disebut sebagai ilmu yang mandiri karena memenuhi syarat berikut:
1.      Secara sistematis psikologi dipelajari melalui penelitian-penelitian ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah,
2.      Memiliki struktur keilmuan yang jelas,
3.      Memiliki objek formal dan material, menggunakan metode ilmiah seperti eksperimen, observasi, case history, test and measurement.
4.      Memliki terminologi khusus seperti bakat, motivasi, inteligensi, kepribadian.
5.      Dapat diaplikasikan dalam berbagai adegan kehidupan.
Psikologi sebagai suatu ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah, merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dijalankan secara terencana, sistematis, terkontrol, dan dalam psikologi berdasarkan atas data empiris. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan (science) memiliki tiga fungsi yaitu: menjelaskan, memprediksi dan mengendalikan.

C.    Ruang Lingkup Psikologi
Psikologi dilihat dari segi objeknya, psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar, yaitu : ( dalam walgito , 2003:23)
1.      Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia
Psikologi yang diteliti dan dipelajari dalam psikologi disini adalah tentang perilaku sesorang atau perilaku manusia.
2.      Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan psikologi hewan.
Psikologi ini meneliti dan mempelajari perilaku hewan dan dari hasil penelitian tersebut dapat berguna untuk mengerti tentang keadaan manusia.Dengan demikian, maka dalam psikologi itu fokusnya adalah manusia. Banyak penelitian yang dilakukan pada hewan, yang akan hasilnya kemudian diarahkan pada manusia.
“Psikologi umum adalah psikologi meneliti dan mempelajari kegiatan-kegiatan psikis manusia yang tercemin dalam perilaku pada umumnya, yang dewasa, yang normal dan yang berkultur”[2]. Psikologis khusus adalah psikologi yang meneliti dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas psikis manusia. Psikologi khusus dibagi menjadi :
a.       Psikologi perkembangan
Yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi (dari lahir) sampai remaja.
b.      Psikologi anak
Yaitu psikolgi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi ( dari lahir ) sampai berumur 12 tahun.
c.       Psikologi sosial
Yaitu psikologi yang khusus membicarakan tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan situasi ( konteks ) sosial. Contoh : Massa.
d.      Psikologi pendidikan
Yaitu psikologi yang khusus menguraikan kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan atau psikologi yang memahami manusia dalam pendidikan.
e.       Psikologi kepribadian
Yaitu psikologi yang khusus menguraikan tentang pribadi manusia atau psikolgi yang berbicara tentang bagaimana perkembangan kepribadian seseorang.
f.       Psikologi kriminal
Yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan atau kriminalitas
g.      Psikologi perusahaan
Yaitu psikologi yang berhubungan dengan soal perusahaan.
h.      Psikologi industri
Yaitu psikologi yang berhubungan dengan soal industri.

D.    Metode Dalam Psikologi
Metode tertua yang digunakan  dalam lapangan psikologi ialah Spekulasi. Akan tetapi akibat perkembangan ilmu perkembangan pada umumnya dan psikologi pada khususnya akhirnya metode ini ditinggalkan dan dirintislah metode baru yang didasarkan atas pengalaman-pengalaman (Empiris). Pada dasarnya metode penelitian dapat dibedakan atas 2 bagian  besar yaitu Metode Longitudinal dan Metode Crossectional.
1.      Metode longitudinal
Metode ini merupakan metode penelitian yang membutuhkan waktu yang relative lama untuk mencapai suatu hasil penelitian. Dengan metode ini penelitian dilakukan hari demi hari, bulan demi bulan bahkan mungkin tahun demi tahun. Karena itu apabila dilihat dari segi perjalanan penelitisn ini adalah secara vertikal.
2.      Metode cross-sectional
Metode ini merupakan suatu metode penelitian yang tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama didalam melakukan penelitian. Dengan metode ini dalam waktu yang relatif singkat dapat disimpulkan bahan yang banyak. Jadi kalau dillihat dari jalannya metode ini merupakan penelitian Horisontal.
Untuk lebih terperinci dapat di kemukakan metode-metode yang digunakan dalam lapangan psikologi sebagai berikut:
a.       Metode introspeksi
Introspeksi adalah Melihat kedalam (intro = kedalam dan speksi <spectare> =melihat). Metode ini merupakan suatu metode penelitian dengan melihat peristiwa-peristiwa kedalam dirinya sendiri.
b.      Metode Introspeksi eksperimental
Metode ini merupakan metode penggabungan dari introspeksi dengan eksperimen. Dengan jalan eksperimen, maka sipat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode introspeksi murni hanya dari penelitian yang menjadi objek. Tetapi pada introspeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang orang yang dieksperimentasi itu.
c.       Metode ekstropeksi (melihat keluar)
Metode ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada metode introspeksi. Pada metode ekstropeksi subjek penelitian bukan dirinya sendiri tetapi orang lain. Dengan demikian diharapkan adanya sipat yang objektif dalam penelitian itu.
d.      Metode kuesioner
Kuesioner sering pula disebut angket merupakan metode penelitian dengan menggunakan saftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi subjek dari penelitian tersebut
e.       Metode interview
Metode ini merupakan metode penelitian dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan secara lisan.
f.       Metode biografi
Metode ini merupakan metode tulisan tentang kehidupan seseorang yang merupakan riwayat hidup. Dalam biografi, orang menguraikan tentang keadaan, sikap-sikap ataupun sifat-sifat lain mengenai orang yang bersangkutan.
g.      Metode analisis karya
Metode ini merupakan suatu metode penelitian yang dengan mengadakan analisis dari hasil karya.
h.      Metode klinis
Metode ini mula-mula timbul dalam lapangan klinik untuk mempelajari keadaan orang orang yang jiwanya terganggu (abnormal)
i.        Metode testing
Merupakan metode penelitian yang menggunakan soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas lain yang telah distandarisasikan.
j.        Metode statistik
Pada umumnya metode ini digunakan untuk mengadakan penganalisisan terhadap materi atau data yang telah dikumpulkan dalam suatu penelitian

E.     Hubungan Antara Psikologi Dengan Cabang Ilmu-ilmu Lain
Hakikat ilmu sebenarnya dari satu sumber, kemudian untuk memperdalam bahasanya,  ilmu-ilmu tersebut dibagi. Namun, pembagian itu tidak boleh dikatakan sebagai dikotomi antar ilmu pengetahuan, justru  untuk menguatkan dan mendukung serta menopang ilmu-ilmu untuk digunakan kepada kebaikan manusia.
Berikut dijelaskan hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu lain yang  saling lengkap-melengkapi, tidak sebaliknya, saling dikotomis dan menghancurkan, sebagai berikut :
1.      Hubungan psikologi dengan fisiologi
Fisiologi (ilmu tentang tubuh manusia) dapat dihubungkan dengan ilmu psikologi untuk memperoleh kejelasan tentang bagaimana sebenarnya proses tingkah laku.
2.      Hubungan psikologi dengan ilmu sosiologi
Untuk dapat mengetahui pola-pola reaksi manusia, sehingga individu menjadi objek penyelidikan psikologi. Sosiologi adalah ilmu yang berpengaruh pada psikologi Sosial.
Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang terkait dengan perilaku hubungan antar individu, atau antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok (interaksionisme) dalam perilaku sosialnya.
3.      Hubungan psikologi dengan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Keduanya memiliki persamaan metode, yaitu metode induktif. Penyelidikan psikologi sejalan dengan metodologi riset dalam periode hipotesis dan eksperimen, dimana kebenaran diperoleh melalui proses pengajuan hipotesis yang dilanjutkan dengan pengujian melalui eksperimen-eksperimen. Hubungan Psikologi dan Ilmu Alam Pada permulaan abad ke-19 psikologi dalam penelitiannya banyak terpengaruh oleh ilmu alam. Psikologi disusun berdasarkan hasil eksperimen Objek penelitian psikologi: manusia dan tingkah lakunya yang selalu hidup dan berkemban Objek penelitian ilmu alam : benda mati.
Ilmu pegetahuan alam mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologi. Dengan memisahkan diri dari filsafat, ilmu pengetahuan alam mengalami kemajuan yang cukup cepat, hingga ilmu pengetahuan alam menjadi contoh bagi perkembangan ilmu-ilmu lain, termasuk psikologi, khususnya metode ilmu pengetahuan mempengaruhi perkembangan metode dalam psikologi. Karenanya sebagian ahli berpendapat, kalau psikologi ingin mendapatkan kemajuan haruslah mengikuti cara kerja yang ditempuh oleh ilmu pengetahuan alam. Psikologi merupakan ilmu yang berdiri sendiri terlepas dari filsafat, walaupun pada akhirnya, metode ilmu pengetahuan alam tidak seluruhnya digunakan dalam lapangan psikologi.
Oleh karena perbedaan dalam obyeknya. Sebab ilmu pengetahuan alam berobyekkan pada benda-benda mati. Sedangkan psikologi berobyekan pada manusia hidup, sebagai makhluk yang dinamik, berkebudayaan, tumbuh, berkembang dan dapat berubah setiap saat. Sebagaimana diungkapkan diatas bahwa psikologi menyelidiki dan mempelajari manusia sebagai makhluk dinamis yang bersifat kompleks, maka psikologi harus bekerja sama dengan ilmu-ilmu lain. Tapi sebaliknya, setiap cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manusia akan kurang sempurna apabila tidak mengambil pelajaran dari psikologi. Dengan demikian akan terjadi hubungan timbal balik.
4.      Hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu keguruan
“Mendidik dan mengajar yang berhasil diantaranya harus menyesuaikan diri dengan keadaan jiwa anak, dan itu semua memerlukan psikologi”[3]. Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pendidikan Ilmu Pendidikan: bertujuan memberikan bimbingan hidup manusia sejak lahir sampai mati. Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik bilamana tidak didasarkan pada psikologi perkembangan. Hubungan kedua disiplin ilmu ini melahirkan Psikologi Pendidikan Fireworks.
5.      Hubungan psikologi dengan ilmu antropologi
Adapun antropologi adalah ilmu yang memfokuskan pada perilaku sosial dalam suprastruktur budaya tertentu. Psikologi Sosial  mempelajari perilaku individu yang bermakna dalam hubungan dengan lingkungan atau rangsang sosialnya. Perbedaan psikologi sosial dengan sosiologi adalah fokus studinya.   Fokus perhatian studi psikologi sosial adalah perilaku Individu sedangkan sosiologi fokus pada  sistem dan struktur sosial yang dapat berubah atau konstan tanpa bergantung pada individu atau lebih memfokuskan pada masyarakat dan budaya yang melingkupi individu.
Tiga masalah yang menjadi fokus perhatian antropologi adalah kepribadian bangsa, peranan individu dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal.  Dalam persoalan ‘kepribadian bangsa’ sesudah perang Dunia ke-1 menunjukkan bahwa hubungan antar bangsa kian intensif, perhatian penjajah terhadap kepribadian bangsa jajahan. Fokus studi antropologi awal tahun 1920-an adalah antropologi tertarik pada lingkungan dan kebudayaan dari bayi dan anak-anak, masa itu dianggap penting bagi pembentukan kepribadian dewasa yang khas dalam suatu masyarakat. Hampir semua penelitian yang mendalami “kepribadian bangsa” menyimpulkan bahwa ciri-ciri kepribadian yang tampak berbeda pada bangsa-bangsa di dunia ini bersumber pada cara pengasuhan pada masa kanak-kanak. Misalnya orang jepang yang dewasa menjadi bersifat memaksakan kehendaknya, karena ketatnya latihan mengenai cara membuang air pada masa kanak-kanak perkembangannya. Saat ini kesimpulan di atas tidak bisa diandalkan lagi.
Dalam perkembangannya, fokus pendekatan psikologis pada keanekaragaman kebudayaan, berubah. Minat terhadap hubungan pengasuhan semasa anak-anak dan kepribadian setelah dewasa, tetap dipertahankan, namun beberapa ahli antropologi mulai meneliti faktor-faktor determinan yang mungkin jadi penyebab dari kebiasaan pengasuhan anak yang beragam.  Kebudayaan tertentu menghasilkan karakteristik psikologi tertentu dan menimbulkan ciri budaya lainnya. Kesimpulan mengenai pendekatan psikologis dalam antropologi budaya adalah bahwa dengan menghubungkan variasi dalam pola budaya dengan masa pengasuhan anak, kepribadian, kebiasaan, dan kepercayaan yang mungkin menjadi konsekuensi dari faktor psikologis dan prosesnya.  Anthropology in mental health, memfokuskan diri pada aspek sosial budaya yang mempengaruhi kondisi/ gangguan mental pada diri individu.
6.      Hubungan psikologi dengan ilmu politik
Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam bidang polotik, “massa psikologi penting bagi politisi untuk menyelami gerakan jiwa dari rakyat pada umumnya, golongan tertentu pada khususnya. Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana sikap dan harapan masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang teguh pada tuntutan masyarakat.
7.      Hubungan psikologi dan ilmu komunikasi
Banyak disiplin ilmu yang terlibat dalam studi komunikas Dalam perkembangannya ilmu komunikasi melakukan “perkawinan’ dengan berbagai ilmu lai Subdisiplin : komunikasi politik, sosiologi komunikasi masa, psikologi komunikas Psikologi komunikasi : ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengndalikan peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
8.      Hubungan psikologi dengan biologi
Mempelajari benda-benda hidup, sedangkan psikologi mempelajari dan meneliti tingkah laku manusia (benda hidup) dalam hubunganya dengan lingkungan Objek Formal Psikologi : tingkah laku manusia Biologi : fisik Psikologi ilmu subjektif. Mempelajari penginderaan dan persepsi manusia,menganggap manusia sebagai subjek (pelaku) Psikologi mempelajari nilai yang berkembang dari persepsi subjek. Psikologi mempelajari perilaku secara ‘molar’ (perilaku penyesuaian diri secara menyeluruh Biologi ilmu Objektif Mempelajari manusia sebagai jasad/objek Mempelajari fakta yang diperoleh dari penelitian terhadap jasad manusia Mempelajari perilaku manusia secara molekular. Mempelajari molekul-molekul dari perilaku berupa gerakan,refleks, proses ketubuhan dan sebagainya.
Biologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, semua benda yang hidup menjadi obyek biologi, dan cukup banyak ilmu-ilmu yang tergabung didalamnya. Baik psikologi dan biologi sama-sama membicarakan manusia. Sekalipun masing-masing ilmu tersebut meninjau dari sudut yang berlainan, namun dati segi-segi tertentu kedua ilmu itu ada titik-titik pertemuan. Biologi maupun psikologi mempelajari perihal proses-proses kejiwaan. Seperti telah dikemukakan diatas, bahwa disamping adanya hal yang sama-sama dipelajari oleh kedua ilmi tersebut, misalnya soal keturunan. Ditinjau dari segi biologi adalah hal yang berhubungan dengan aspek-aspek kehidupan yang turun temurun dari suatu generasi ke generasi lain. Soal keturunan juga dibahas oleh psikologi, misalnya tentang sifat, intelegensi, dan bakat. Karena itu kurang sempurna kalau kita mempelajari psikologi tanpa mempelajari biologi.
9.      Hubungan psikologi dengan filsafat  
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat segala sesuatu. Karena itu, filsafat juga mempelajari masalah-masalah hakikat jiwa, hakikat hidup, hubungan antara jiwa dan Tuhan sebagai penciptanya dan lain sebagainya.Filsafat adalah hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamny Dalam penyelidikannya filsafat berangkat dari apa yang dialami manusia Ilmu psikologi menolong filsafat dalam penelitiannya. Kesimpulan filasafat tentang kemanusiaan akan ‘pincang’ dan jauh dari kebenaran jika tida mempertimbangkan hasil psikolog .
Pada awalnya ilmu psikologi adalah bagian dari ilmu filsafat , tetapi kemudian memisahkan diri dan berdiri sendiri sebagai ilmu yg mandiri . Meskipun psikologi memisahkan diri dari filsafat , namun psikologi masih tetap mempunyai hubungan dengan filsafat , karena kedua ilmu ini memiliki ilmu obyek yang sama yaitu manusia sebagai makhluk hidup . Namun berbeda dalam pengkajiannya . Dalam ilmu psikologi , yang dipelajari dari manusia adalah mengenai jiwa / mental , tetapi tidak dipelajari scr langsung karena bersifat abstrak dan membatasi pd manifestasi dan ekspresi dari jiwa / mental tsb , yakni berupa tingkah laku dan proses kegiatannya . Sedangkan dalam ilmu filsafat yang dibicarakan adl mengenai hakikat dan kodrat manusia serta tujuan hidup manusia . Sehingga ilmu psikologi dan filsafat terdapat suatu hubungan yang timbal balik dan saling melengkapi antara keduanya

BAB III
PENUTUP
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato dalam buku Psikologi Umum oleh Kartini Kartono pada tahun 1996, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).
Ada yang berpendapat bahwa Psikologi dan Ilmu Jiwa adalah berbeda. Perbedaan Pandangan Psikologi dan Ilmu Jiwa bukanlah merupakan hal yang baru dalam lapangan ilmu, lebih-lebih dalam lapangan Ilmu Sosial. Masing-masing ahli mempunyai sudut pandang sendiri-sendiri mana yang dianggap penting, sehingga akan berbeda dalam melatakan titik beratnya. Walau ditinjau dari kata  kedua istilah itu sama namun Psikologi dan Ilmu Jiwa itu akan terliha beda.
Psikologi ahirnya memisahkan diri dan berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri. Hal ini adalah jasa dari Wilhelm Wundt yang mendirikan laboratorium psikologi yang pertama pada tahun 1879 di Leipzig untuk meneliti peristiwa-peristiwa kejiwaan secara eksperimental.
Wundt sebenarnya bukan seorang ahli dalam bidang psikologi melainkan seorang Fisiolog, akan tetapi beliau mempunyai pandangan bahwa fisiologi dapat di pandang sebagai ilmu pembantu dari Ilmu Psikologi, dan Psikologi haruslah berdiri sendiri sebagai suatu ilmu Pengetahuan yang tidak tegabung atau tergantung kepada ilmu-ilmu lain.
Selanjutnya Psikologi adalah ilmu yang sangat erat kaitannya dengan ilmu- ilmu lain. Hubungan psikologi dengan ilmu lain dapat dikatakan seperti simbiosis mutualisme, yaitu saling membantu, saling mengisi satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA
Ø  Khadijah, Nyanyu, “Psikologi Pendidikan”, Palembang: Grafika Telindo Press, 2006.
Ø  Suryabrata, Sumadi, “Psikologi Pendidikan”, Jakarta: Rajawali Pers, 2004.
Ø  Walgito, Bimo, “Pengantar Psikologi Umum”. :Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2003.
Ø  E. Usman Effendi dan Juhaya S. Praja, “Pengantar Psikologi”, Bandung: Penerbit Angkasa, 1985.
Ø  Bimo Walgito, “Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1981.
Ø  Wasty Soemanto, “Psikologi Pendidikan”, Jakarta: Penerbit Aksara Baru, 1984.





[1]               E. Usman Effendi dan Juhaya S. Praja, “Pengantar Psikologi”, Bandung: Penerbit Angkasa, 1985. Hal 65.

[2]              Bimo Walgito, “Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1981. Hal 11.

[3]               Wasty Soemanto, “Psikologi Pendidikan”, Jakarta: Penerbit Aksara Baru, 1984.